Seorang pendeta menghadapi istrinya tentang hubungan yang tidak pantas dengan putranya. Dalam pertukaran yang panas, ibu tirinya mengungkapkan warna aslinya dan mendapatkan rasa obatnya sendiri.
Dalam peristiwa yang mengejutkan, pendeta menghadapi istrinya tentang hubungan yang tidak pantas dengan putranya. Pendeta, yang tidak dapat mengabaikan kecurigaan yang semakin meningkat lagi, memutuskan untuk menyelidiki masalah ini sendiri. Dia menghadapi istrinya, ibu tiri, dan menuntut kebenaran. Ketegangan meningkat ketika pendeta menuduhnya selingkuh dengan anak tirinya. Ibu tiri menyangkal tuduhan itu, bersikeras bahwa hubungannya dengan putra tirinya murni platonis.Namun, ketika pendeta menekannya untuk jawaban, dia akhirnya retak di bawah tekanan. Dia mengakui bahwa dia telah tidur dengan putranya, dan dia tidak menyesal. Pendeta, terkejut dengan pengakuannya, memutuskan untuk bergabung dengannya di tempat tidur. Dia menanggalkannya, mengungkapkan payudara kecil yang kencang dan pantat bulat yang bersemangat. Dia melanjutkan untuk memperkosanya dengan keras, mengabaikan permohonannya untuk berhenti. Ibu tiri, meskipun protesnya, tampaknya menikmati pertemuan itu. Pendeta itu, yang sekarang sepenuhnya tenggelam dalam keinginan berdosanya, terus meracau istrinya, membuatnya memohon untuk lebih banyak lagi.
Copyright © 2024 All rights reserved.
Contacts
الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Bahasa Indonesia | ह िन ्द ी | Italiano | 汉语 | Српски | 한국어 | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Türkçe | Norsk | ภาษาไทย | English | 日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български