Setelah telpon larut malam, aku tersandung ke kamar saudara tiriku, ingin berpelukan.Dia menyambutku dengan tangan terbuka, memicu pertemuan penuh gairah yang tak satu pun dari kami antisipasi.
Di pelintiran nasib, aku mendapati diriku berada dalam situasi yang tak terduga intim dengan saudara tiriku.Saat itu adalah sore yang malas, dan aku merasa agak lelah, ketika aku memutuskan untuk tidur siang sebentar di sofa.Sedikit yang aku tahu, saudara tiranku berada di dalam kamar, tidak menyadari bentuk tidurku yang tidak sadar.Saat dia menjalankan bisnisnya, dia tersandung padaku, tidak sadar di sofa.Reaksi pertamanya adalah salah satu alarm, tetapi segera rasa ingin tahunya menjadi lebih baik darinya.Dia tidak bisa menahan keinginan untuk melihat lebih dekat padaku, matanya menelusuri bentuk tubuhku.Kedekatan tubuh kami, keintiman situasi, semua itu, terbukti terlalu banyak menolak.Sebelumnya, kami tahu, kami terhambat dalam pelukan yang penuh gairah, kadang-kadang dalam pelukan, tetapi apa yang kami rencanakan adalah meleleleh, bukan hanya dengan nafas yang tak terduga, kami menemukan kenikmatan di dunia ini.
Copyright © 2024 All rights reserved.
Contacts
Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Bahasa Indonesia | Deutsch | Italiano | Español | Français | Suomi | English | Slovenščina | Српски | Nederlands | ह िन ्द ी | Slovenčina | 汉语 | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Türkçe | Dansk | Ελληνικά