Sebelum kebaktian Minggu, ibu tiriku yang taat menangkapku sedang memuaskan diriku sendiri. Takut akan sebuah khotbah, aku meminta kebijaksanaan. Dia menurut, menawarkan blowjob yang terampil dan creampie yang kuat dalam posisi berlutut.
Saat hari suci tiba, ibu tiriku yang taat menangkapku dalam keadaan yang memalukan, matanya terbelalak karena terkejut melihat gairahku.Gereja memberi isyarat, dan aku tidak berani mengambil risiko atas kejadian yang tidak menyenangkan.Dengan tatapan tajam, dia menggiringku ke kamar tidur, pantatnya yang besar bergoyang saat dia menuntunku ke atas tempat tidur, lekuk tubuhnya yang bahenol menonjolkan oleh gaunnya yang pas.Payudaranya yang matang dan derriere yang cukup adalah pemandangan yang harus dilihat, sangat kontras dengan sikap alimnya.Dia membungkuk, mempersembahkan pantatya, dan tidak ada waktuku yang terkurasakan.Aku semakin bergairah.Kami bercumbu dengan cinta, dengan cinta kami mendaki puncak kenikmatan dalam klimaks kami, dengan irama klimaks yang memenuhi hasrat religiusnya, dengan klimaks di bawahnya.Keinginan kami tetap mengikuti ibadah keagamaan yang terlarang.
Copyright © 2024 All rights reserved.
Contacts
الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Bahasa Indonesia | ह िन ्द ी | Italiano | 汉语 | Српски | 한국어 | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Türkçe | Norsk | ภาษาไทย | English | 日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български